Tugas 3 Rekayasa Kebutuhan D

MCAS(Maneuvering Characteristics Augmentation System)

Posisi dan ukuran mesin yang lebih besar pada Boeing 737 MAX dibanding Boeing 737 NG maka peletakan mesin ini terletak lebih maju dan sedikit naik daripada seri sebelumnya, sehingga menyebabkan cenderungnya mendorong hidung pesawat ke atas pada manuver tertentu. Keputusan desain ini mengakibatkan munculnya kemungkinan stalling pada pesawat ini. MCAS ini membuat sistem otomatis yang mengkompensasi gerakan pitch (dongakan hidung pesawat), agar dapat membantu pilot menurunkan hidung pesawat, apabila angle of attack terlalu besar saat terbang manual. Angle of attack yang terlalu besar inilah yang berisiko membuat pesawat stall. Fitur otomatis ini (MCAS), tetap aktif meski pesawat terbang dalam kondisi manual (Autopilot Off). Sistem MCAS akan menurunkan hidung pesawat dengan cara mengatur roda penyesuaian (trim) agar horizontal stabilizer (sayap kecil di ekor pesawat) berputar, membuat hidung pesawat turun. MCAS akan menggerakkan horizontal stabilizer ke atas sebesar 0,27 derajat per detik. Sudut terbesar yang bisa dibuat adalah 2,5 derajat yang membutuhkan waktu 9,26 detik. Sistem ini baru akan non-aktif saat angle of attack mengecil, atau pilot meng-override (mengambil alih kendali) dengan cara manual trim.


Identifikasi Requirements

Functional Requirements:

  • Dapat menerima data dari sensor Angle of Attack(AOA).
  • Dapat teraktivasi secara otomatis apabila identifikasi AOA terlalu besar.
  • Dapat menurunkan hidung pesawat secara otomatis untuk mengurangi risiko stalling.
  • Dapat melakukan deaktivasi saat dioverride oleh pilot dengan manual trim, atau apabila angle of attack mengecil.

Non-Functional Requirements: 

  • Control system MCAS harus sesuai dengan regulatory dari FAA
  • Pilot harus bisa memahami dan menggunakan sistem control MCAS dengan mudah.
  • Pilot yang mengoperasikan pesawat harus memiliki training seperti menggunakan simulator penerbangan terlebih dahulu agar dapat menerbangkan pesawat.
  • MCAS harus tersedia selama 24/7 selama pesawat sedang dalam pengoperasian, dan dapat teraktivasi secara otomatis apabila dibutuhkan.

Permasalahan pada MCAS

1. Dokumentasi dan training yang buruk

Salah satu alasan kenapa control system MCAS membuat pesawat jatuh yaitu dikarenakan tidak adanya dokumentasi dan training dari pihak Boeing untuk para kru pesawat, terutama kepada pilot. Boeing tidak ingin mengumumkan adanya sistem MCAS agar pilot tidak perlu memerlukan training lain untuk sertifikasi supaya menarik banyak perusahaan untuk membeli Boeing 737 MAX.

2. Desain MCAS yang buruk

Ada beberapa masalah desain pada MCAS. Yang pertama, MCAS hanya memiliki satu sensor AOA padahal pesawat tersebut harusnya mempunyai dua sensor, sehingga tidak ada switch otomatis ke sensor lainnya jika salah satu sensor malfungsi, sehingga MCAS terus bekerja dengan data sensor yang salah. 

3. Kurangnya testing

Testing yang dilakukan pada pesawat Boeing 737 Max dilakukan dengan cepat dan dipenuhi dorongan dari managers untuk mempercepat proses analisis dan membatasi satefy testing. Selain itu, laporan yang Boeing berikan kepada FAA untuk divalidasi tidak menyantumkan beberapa kekurangan dari sistem yang telah dilaporkan oleh engineer. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tugas 9 PWEB B

ETS MPPL A STUDI KASUS